Sabtu, 07 Februari 2015

Komponen Lingkungan dan Interaksi Antar Komponen Dalam Lingkungan



Komponen Lingkungan dan Interaksi Antar Komponen Dalam Lingkungan
            Di dalam suatu ekosistem terdapat dua komponen pokok, yaitu komponen tak hidup (abiotik) dan komponen hidup ( biotik).
A.    Komponen abiotik
      Baik hewan maupun tumbuhan berhubungan dengan faktor fisik dan factor kimia. Faktor fisik dan kimia yang penting bagi makhluk hidup, diantaranya sinar matahari, temperatur, air, gravitasi, tekanan gas dan garam mineral.
1.      Sinar matahari
            Semua energi yang digunakan oleh makhluk hidup pada dasarnya berasal dari energi matahari. Energi yang berasal dari sinar matahari dapat berubah wujudnya, tetapi tidak dapat dimusnahkan.
            Tumbuhan hijau yang mengandung klorofil yang mampu menangkap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis, terbentuk karbohidrat yang berasal dari CO dan H O. Karbohidrat mengandung energi kimia. Pada proses fotosintesis terjadi perubahan energi cahaya menjadi energi kimia. Energi kimia akan dikonsumsi oleh organisme lain dan diubah menjadi energi organic berupa ATP dalam bentuk panas.
2.      Temperatur (Suhu)
            Pada permukaan bumi, suhu rata-rata berkisar antara 0 C hingga kurang dari 50 C. Namun umumnya berkisar antara 14 C sampai dengan 32 C yang merupakan kisaran suhu ideal bagi kebanyakan makhluk hidup. Temperatur sangat erat kaitannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup sebagai hasil aktivitas metabolisme. Metabolisme merupakan reaksi yang menggunakan enzim dan kerja enzim dipengaruhi oleh temperatur.
            Hewan seperti bangsa ikan (pisces), Amphibia, Reptilia dan serangga (Insecta) termasuk hewan berdarah dingin (poikilothermal). Apakah yang dimaksud dengan hewan berdarah dingin ? Aktivitas metabolisme dipengaruhi suhu. Jika suhu tinggi, aktivitas metabolisme juga tinggi. Jika suhu rendah, aktivitas metabolismenya rendah.
            Beberapa jenis serangga menyimpan telur atau atau menempatkan pupa di bawah tanah dengan diikuti aktivitas metabolisme yang rendah untuk menghindari suhu yang sangat rendah di musim dingin. Ada juga serangga yang mampu merayap pada permukaan es. Keadaan tersebut mungkin dilakukan karena tubuhnya dipenuhi larutan untuk menghindari pembekuan.
            Reptilia dan Amphibia harus tidur di bawah tanah untuk menghindari pembekuan. Selain itu ikan laut akan bermigrasi apabila suhu air menjadi dingin.
            Burung (Aves) dan Mammalia yang merupakan hewan berdarah panas (homoiothermal) memiliki pengatur suhu tubuh. Hewan insektivora seperti kelelawar pada musim dingin akan mengadakan hibernasi. Hibernasi adalah tidur panjang pada musim dingin dengan cara menurunkan temperature tubuh, melambatkan respirasi, metabolisme rendah dan sebagai sumber energi menggunakan makanan cadangan berupa lemak. Beberapa jenis burung dan Mammalia melakukan migrasi untuk menghindari suhu rendah di musim dingin.
3.      Air
            Air sangat mutlak diperlukan makhluk hidup. Air merupakan penyusun protoplasma. Adanya pertukaran air antara perairan, darat dan udara mempengruhi kehidupan makhluk hidup
            Kandungan air menentukan suhu. Untuk meningkatkan suhu 1 gram air sebesar 1 C, dibutuhkan energi sebesar 1 kalori. Volume air pada suhu 4 C memiliki vulome yang terbesar dan mampu memecahkan batuan. Hal ini berkaitan dengan pembentukan tanah
            Semua hewan yang hidup di tanah sangat dipengaruhi oleh kelembaban. Cacing tanah akan bergerak ke permukaan jika kelembaban tanahnya tinggi dan berada di dalam tanah jika kelembaban tanah rendah.
4.      Tekanan gas ( Udara)
            Tekanan udara pada suatu tempat bergantung dari ketinggiannya dari permukaan laut. Konsentrasi oksigen (O ) semakin rendah sejalan dengan meningkatnya ketinggian dari permukaan laut. Orang yang hidup di pegunungan tinggi memiliki paru-paru yang lebih besar dan jumlah eritrosit yang lebih banyak dari orang yang hidup di dataran rendah. Hal ini sebagai usaha tubuh untuk mendapatkan oksigen yang memadai bagi tubuh pada kondisi O yang relatif rendah.
            Burung akan lebih mudah terbang pada tekanan udara yang tinggi. Angin merupakan perpindahan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Angin memudahkan migrasi serangga dan burung.
Pada siang hari, plankton dan beberapa jenis ikan berenang sampai kedalaman 400 m. Namun, pada malam hari, plankton dan ikan itu naik mendekati permukaan. Hal ini dilakukan karena pada malam hari tekanan air menjadi empat puluh kali lebih besar daripada siang hari.
            Ketika berada dalam air, kulit manusia dapat digunakan untuk mengambil udara. Udara ini diperlukan untuk menyuplai oksigen atau untuk meningkatkan udara dalam paru-paru.
5.      Garam mineral
            Garam mineral memegang peranan penting dalam memelihara kondisi tubuh. Baik bagi hewan maupun tumbuhan. Manusia dan hewan akan mengalami gangguan tulang jika kekurangan Ca (kalsium) dan akan mengalami anemia jika kekurangan Fe(unsur besi)
            Tumbuhan yang mengalami kekurangan Ca akan mengalami penghambatan pembelahan sel, sedangkan kekurangan Fe dan Mg akan menimbulkan klorosis. Mineral digunakan sebagai gugus aktif enzim dan penyususn bahan organik. Nitrogen yang diambil dari lingkungan merupakan penyusun asam amino atau protein.
            Hewan air tawar tidak dapat hidup di air laut karena perbedaankadar garam air (salinitas). Perbedaan kadar garam dapat membatasi penyebaran makhlik hidup. Organisme baik tumbuhan maupun hewan yang hidup pada tempat yang kadar garamnya tinggi, memiliki sistem pengaturan tertentu. Contohnya, ikan laut akan banyak minum dan membuang sedikit urine. Ini dilakukan untuk memelihara tekanan osmosis sel tubuhnya.
6.      Derajat keasaman (pH)
            Derajat keasaman media tubuh bakteri sangat menentukan kelangsungan hidupnya. Sebagai contoh, bakteri nitrifikasi akan berhenti beraktivitas jika pH tanah lebih rendah dari 4,5.
            Tumbuhan yang biasa hidup di tanah netral tidak dapat tumbuh di tanah yang asam. Pada pH asam, unsure-unsur yang umumnya tersedia adalah Zn dan Cu. Kedua unsur tersebut dapat meracuni tubuh tanaman. Adapun unsure P, Mg, Fe dan Mo yang sangat dibutuhkan oleh tanaman tidak tersedia.
7.      Gravitasi
            Gravitasi adalah gaya tarik bumi. Gravitasi mempengaruhi gerak pada tumbuhan, misalnya gerak akar ke pusat bumi (geotropisme positif) dan gerak batang menjauhi pusat bumi (geotropisme negatif).

B.     Komponen biotik
      Komponen biotik meliputi faktor hidup ( berupa organisme) yang terdapat di lingkungan sebagai makhluk tunggal (disebut individu) yang dibuthkan oleh makhluk hidup lainnya. Berdasarkan kedudukannya komponen biotik dibedakan menjadi :
1.      Produsen
            Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen adalah kelompok makhluk hidup yang mampu melaksanakan proses fotosintesa, yakni tumbuhan yang memiliki klorofil atau kromofil lainnya. Dari fotosintesa yang dilakukan tumbuhan dihasilkan bahan-bahan organik yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya, sehigga makhluk hidup yang mengkonsumsinya dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik. Kemampuan tumbuhan menghasilkan bahan-bahan organic menegaskan bahwa tumbuhan adalah berkedudukan sebagai produsen.
2.      Konsumen
            Organisme yang tidak memiliki klorofil (hewan dan manusia) tidak dapat menyediakan bahan organic yang dibutuhkannya, sehingga kebutuhan akan bahan organik hanya dapat diperoleh dengan mengkonsumsi produsen.
            Berdasarkan tingkatannya, konsumen dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :
a)      Herbivora, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan energinya dengan memakan tumbuhan (pemakan daun-daunan, buah-buahan, biji-bijian, umbi-umbian) sebagai konsumen tingkat I. Misalnya, ulat, kambing,
b)      Karnivora, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan energinya dengan memakan herbivora (hewan yang makanannya berupa hewan lain) sebagai konsumen tingkat II. Misalnya, kucing, anjing.
c)      Omnivora, yaitu organisme yang mendapatkan energi dengan mengkonsumsi produsen secara langsung atau dengan memangsa herbivora atau karnivora (pemakan segala). Misalnya, ayam, itik, babi, manusia.
d)     Saprovora, yaitu makhluk hidup golongan jasad renik yang mendapatkan energinya dengan jalan menguraikan sisa makhluk hidup.
3.      Pengurai
            Pengurai adalah kelompok mikroorganisme yang berperan menguraikan sisa tubuh makhluk hidup yang mati. Beberapa mikroorganisme yang termasik sebagai pengurai antara lain jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri hidup bergantung kepada bahan-bahan organik yang terkandung dalam sisa-sisa makhlik hidup. Proses pelapukan dan pembusukan pada sampah adalah contoh peristiwa penguraian organik menjadi anorganik. Bagaimana senadainya mikroorganisme pengurai di lingkungan kita mati ? Apa yang akan terjadi dengan sampah industri rumah ? Bisa dibayangkan sampah-sampah akan terus menumpuk dari hari ke hari bila pengurai tidak bekerja.
4.      Detrivora
            Detrivora adalah organisme yang bertugas menguraikan sisa jasad makhluk hidup menjadi partikel-partikel kecil, misalnya daun-daun yang gugur akan diuraikan oleh cacing tanah menjadi partikel-partikel yang disebut humus. Peristiwa penguraian jasad makhluk yang mati menjadi partikel-partikel sederhana disebut detrifus. Contohnya, cacing, rayap, siput, kaki seribu
5.      Predator dan Parasit (mendapatkan makanan dari organisme lain)
            Predator merupakan makhluk hidup yang menempati kedudukan sebagai konsumen. Untuk mendapatkan makanannya, seekor predator akan memburu dan memangsa konsumen-konsumen lainnya yang lebih lemah.
Parasit merupakan makhluk hidup yang tidak mempunyai kemampuan untuk menyediakan dan membuat makanannnya sendiri, parasit sangat bergantung kepada makhluk yang lain. Parasit dapat dibedakan menjadi du, yaitu : parasit fakultatif dan parasit obligant
a)      Parasit fakultatif, yaitu golongan parasit yang hidupnya bergantung kepada bahan makanan yang terkandung pada inang namun kadang parasit ini masih mampu membuat makanannya sendiri, misalnya benalu pada pohon jambu yang memiliki klorofil
b)      Parasit obligant, yaitu golongan parasit yang hidupnya sangat bergantung pada makhluk hidup lain. Parasit ini tidak memiliki kemampuan untuk membuat makanannya sendiri, misalnya tali putri.

C.    Interaksi Antar Komponen
      Di dalam suatu ekosistem antarkomponen yang satu dengan yang lainnya terjadi hubungan yang sangat dinamis. Artinya hubungan antara komponen satu dengan yang lainnya tidaklah tetap, melainkan senantiasa selalu terjadi perubahan yang variatif. Interkasi meliputi hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya, ini berarti selain makhluk hidup dapat berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis, juga terjadi hubungan interkasi antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya. Interaksi antarkomponen dapat terjadi mulai tingkatan individu, populasi kominitas, ekosistem hingga biosfer.
1.      Interaksi antar individu membentuk populasi
            Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup yang sejenis yang menempati ruang dan waktu yang sama. Misalnya populasi Badak Jawa di ujung kulon dan populasi Anoa di Sulawesi Tengah.
            Interaksi yang terjadi antarkomponen individu yang sejenis adalah :
a.       Interaksi saling menguntungkan (Mutualisme)
      Interaksi atau simbiosa mutualisma adalah hubungan antara dua individu atau lebih yang saling menguntungkan dan saling membutuhkan.
Misalnya, antara lain :
·         Beberapa tumbuhan berbunga memiliki kemampuan menghasilkan aroma dan cairan madu yang menarik bagi serangga untuk mendatanginya. Serangga yang datang untuk menghisap madunya ternyata secara tidak langsung serangga tersebut melakukan persarian. Peristiwa persarian yang dilakukan serangga disebut Entomogami.
·         Taman vanili merupakan tanaman yang sangat mnguntungkan manusia karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Tanaman vanili adalah jenis tanaman yang tidak dapat melakukan persarian sendiri, hal ini disebabkan bentuk dan letak antara putik dan benang sari yang tidak memungkinkan tanaman ini melakukan persariannya sendiri. Peranan manusia dalam persarian tanaman vanili adalah sangat vital karena selama ini belum diketahui vektor yang dapat melakukan penyerbukannya. Proses persarian yang dibantu oleh manusia disebut Antropokogami.
b.      Interaksi kompetisi
      Interaksi kompetisi antara populasi yang sejenis dapat terjadi karena adanya upaya memenangkan persaingan di antaranya :
·         persaingan untuk mendapatkan makanan.
·         persaingan untuk mendapatkan pasangan hidup.
·         persaingan untuk mendapatkan teritorial atau wilayah kekuasaan.

2.      Interaksi antar populasi membentuk komunitas
            Komunitas adalah sekumpulan populasi-populasi yang tidak sejenis yang menempati tempat dan waktu yang sama. Misalnya rumput dengan hewan pemakan rumput-rumputan, manusia dengan tumbuhan padi dan masih banyak lagi contoh-contoh yang dapat Anda amati di alam sekitar.
            Di dalam hubungan antarpopulasi sangat memungkinkan terjadinya peristiwa pengaliran energi dari pupulasi tertentu ke populasi lainnya yang disebut energetika. Interaksi yang terjadi dalam komunitas dapat berupa simbiosis mutualisme, predasi, parasitisme dan komensalisme.
a.       simbiosis mutualisme
      Simbiosis mutualisme adalah hubungan interaksi yang saling menguntungkan antara astu individu dengan individu lain baik yang sejenis mapun tidak sejenis. Pernahkah kalian melihat kupu-kupu yang hinggap pada setangkai bunga ? kupu-kupu mendapatkan madu dari bunga dan bunga memperoleh kesempatan untuk melakukan persariannya
b.      Predasi
      Predasi adalah hubungan interaksi anatara makhluk yang satu dengan makhluk yang lainnya di mana makhluk yang satu akan menjadi pemangsa (predator) bagi makhluk yang lainnya. Misalnya : harimau memangsa zebra dan ular memangsa tikus
c.       Simbiosis parasitisme
      Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua makhluk hidup di mana yang satu merasa diuntungkan dan lainnya merasa dirugikan. Misalnya antara jamur kapang dengan manusia, antara kutu dengan anjing dan antara tali putrid dengan inang.
d.      Simbiosis komensalisme
      Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi antar dua individu di mana makhluk hidup yang satu merasa diuntungkan dan makhluk lainnya merasa tidak dirugikan, misalnya bunga anggrek dengan tumbuhan / pohon inangnya.
3.      Interaksi antar komunitas membentuk ekosistem
            Ekosistem adalah hubungan antara komunitas satu dengan komunitas lainnya yang menempati tempat dan waktu yang sama. Misalnya di laut kita mengenal adanya komunitas fitoplankton dan komunitas ikan. Komunitas fitoplankton merupakan interaksi antar individu berbagai jenis alga yang bersel satu.
            Sedangkan komunitas ikan merupakan interkasi berbagai jenis ikan. Ikan sebagai pemangsa memiliki tingkatan yang berbeda. Sebagai konsumen tingkat I, konsumen tingkat II atau sebagai predator. Fitoplankton merupakan makanan ikan atau udang kecil dan udang kecil merupakan makan ikan yang lebih besar dan seterusnya. Fitoplankton dan ikan yang mati akan diuraikan oleh bakteri pengurai menjadi zat-zat anorganik yang dibutuhkan oleh fitoplangkton.
            Dari uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa ekosistem adalah satuan unit fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
4.      Interaksi antar ekosistem di dunia membentuk biosfer
            Bumi merupakan satu kesatuan interaksi antara makhluk hidup dan faktor abiotik yang terdapat didalamnya. Hutan-hutan yang kita miliki merupakan kekayaan alam tiada tara, namun apa yang terjadi jika hutan yang dimiliki kita rusak keseimbangannya ? siapa yang akan mendapatkan dampak kerusakan hutan tadi ?
Ingatkah Anda mengenai kebakaran hutan di Kalimantan beberapa waktu yang lalu ? Peristiwa kebakaran di Kalimantan mendapatkan kecaman yang cukup keras dari Pemerintahan Malaysia. Mengapa pemerintah Malaysia harus mengecam peristiwa tersebut, padahal hutan yang terbakar adalah milik pemerintahan Indonesia.
Kecaman yang dilakukan pemerintahan Malaysia sungguh membuktikan , bahwa ekosistem-ekosistem yang ada di dunia merupakan kesatuan yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
            Hutan-hutan di dunia merupakan paru-paru dunia, artinya hutan yang terdiri dari beraneka ragam tumbuhan dan dapat menyediakan oksigen yang dibutuhkan manusia, hewan dan tumbuhan untuk melakukan aktivitas hidupnya.
Proses penyediaan oksigen berlangsung melalui peristiwa fotosintesis (foto = cahaya, sintesa = pembentukan). Selain tumbuhan dapat meyediakan oksigen bagi makhluk hidup, tumbuhanpun memanfaatkan gas-gas hasil metabolisme (respirasi) berupa CO
.



Pengaruh dan Peranan Manusia Dalam Menjaga Keseimbangan Lingkungan

HAKEKAT MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA
A.    Pengertian Manusia
      Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
      Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.
      Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu  menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
      Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
B.     Pengertian Lingkungan
      Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks.
      Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya.Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar.Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
C.    Lingkungan hidup
      Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
      Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a)      Unsur Hayati (Biotik)
            Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan.Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
b)      Unsur Sosial Budaya
            Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
c)      Unsur Fisik (Abiotik)
            Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara,iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

PERANAN MANUSIA TERHADAP LINGKUNGANNYA
·         Manusia sebagai organisme yg dominan secara ekologis.
      Manusia memiliki peranan penting dalam biosfer karena manusia merupakan makluk yang dominan secara ekologik.
      Terdapat 2 alasan mengapa manusia  disebut dominan secara ekologik,yaitu :
a.       Manusia dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan,jika dibandingkan dengan makluk lain selain yang ada dalam ekosistem
b.      Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat hidupnya atau terhadap organisme lain.
      Suatu makluk dikatakan dominan secara ekologik,apabila menyangkut jumlah populasi,ukuran tubuh dankemampuan untuk mengubah lingkungannya.
·         Manusia sebagai makhluk pembuat alat
      Kemampuan membuat alat, erat hubungannya dengan sifat tegakmanusia yang memungkinkan dia bebas menggunakan tangannya, disamping itu ,kemampuan itu juga erat hubungannya dengan kemampuan pengelihatan,kecekatan, dan kemampuan penalaran otaknya yang tinggi, jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan membuat danmenggunakan alat.
      Manusia juga merupakan organisme yang membudidayakan makanannya. Perubahan hidup dari pengumpulan makanan menjadi penanam serta pemetik hasil tanam,merupakan suatu pencapaian yang memiliki dampak ekologi yang luas. Alat-alat pertanian berkembang dari tingkat penanaman menjadi mesin modern yang dapat mengelolah tanah yang jauh lebih luas.dengan demikian,terbentuklah ekosistem dibuatan manusia
·         Manusia sebagai makhluk perampok
      Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-alat yang digunakan .manusia dikenal sebagai makhluk yang paling hebat dalam mengeksploitasi ekosistem. Ia dapat mengeksploitasi ekosistem darat  maupun air. Halini terjadi karena sifatnya yang omnivor dan kebutuhannya yang beraneka ragam ,sejak semula manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja, tetapi juga keperluanlainnya ,misalnya pakaian dan perumahan.
      Sebagai salah satu mata rantai dari jaring-jaring makanan,manusia dapat memusnahkan organisme lain yang berkompetisi dengannya,dalam mendapatkan makanan dan kebutuhan lainnya. manusia juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang konsumtif ,misalnya untuk kepercayaan seperti hewan kurban,hewan untukolahraga, untuk peliharaan,maupun untuk pretise sosial. Sedangkan tumbuhan juga dijadikan sebagai tumbuhan estetika seperti bunga hias.
·         Manusia sebagai sebab evolusi
      Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan merupakan penyebab utama dalam proses evolusi organik. Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat,tetapi perusakan alam oleh manusia baik disengaja maupun tidak akanmempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah menurunya jumlah organisme tertentu bahkan ada beberapa yang punah .tetapi lain pihak terdapat organisme jenis tertentu jumlahnya meningkat dengan pesat terutama varietasnya. Semua ini adalah akibat dari adanya intervensi manusia.
      Cara manusia mempercepat evolusi adalah dengan membudidayakan hewan dan tumbuhan, menciptakan habitat baru, serta penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan.Sampai sekarang manusia masih terus mengusahakan perkembangan varietas baru yangmemenuhi kebutuhan dan selera manusia.
      Selain mengubah habitat yang diikuti terciptanya varietas baru organisme,manusia juga mempercepat evolusi dengan mandistribusikan hewan dan tumbuhan baru tersebut ke wilayah dimana awlnya tidak ada organisme tersebut. Kadar penyebaran ini dipercepat lagi dengan perbaikan komunitas dari suatu tempat ke tempat lain.
·         Manusia sebagai makhluk pengotor
      Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungan.hewan membuang kotoran berupa faeses yang dapat diuraukan untuk daur ulang karena terdiri dari zat organik.tetapi pada manusia,selain faeses,manusia juga membuang kotoran zat organik lain yang penguraiannya sangat lambat. Kotoran tersebut berasal dari bahan sintetik dan bahkan zat yang beracun.
      Sumber kotoran manusia ini berasal dari rumah .perkebunan.tempat kerja ,alat transportasi dan kegiatan lain. Semua ini akan mencemari lingkungan .bahan pengotor ini biasanya adalah zat buangan yang dapatberbentuk padat ,cair,maupun gas.
      Bahan buangan berbentuk gas merupakan polutan yang banyak dihasilkan oleh industri,misalnya senyawa karbon (CO,CO2,hidrokarbon) ,belerang dioksida,dan lain-lainnya. Juga dapat dihasilkan dari pembakaran sampah atau barang tambang seperti batu bara.

Ø  Peranan manusia yang merugikan dan menguntungkan lingkungan
      Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif.Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan.Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
a.      Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut :
o   Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan  Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);
o   Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
o   Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
o   Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
o   Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri;
b.      Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain :
o   Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
o   Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
o   Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
o   Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
o   Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

XII ATP 2